
Presiden Biden menjamin Amerika Serikat tetap menjadi suaka bagi para pengungsi dan bahwa mereka yang mengajukan permohonan untuk berimigrasi ke AS di bawah program kemanusiaan diperlakukan dengan hormat dan bermartabat.
Dalam perintah eksekutif tanggal 4 Februari, Presiden Biden mengambil langkah untuk meningkatkan Program Penerimaan Pengungsi AS (USRAP), sebuah kolaborasi antara pemerintah dengan kelompok masyarakat yang mencerminkan nilai dasar AS dalam menerima para korban persekusi.
“Tradisi AS sebagai pemimpin dalam pemukiman kembali pengungsi memberi secercah harapan bagi para korban persekusi di seluruh dunia,” ujar Presiden Biden dalam perintah tersebut.
Ia meminta perluasan penerimaan pengungsi guna membantu menangani kebutuhan global, seraya menekankan kontribusi besar para pengungsi terhadap komunitas AS. Perintah tersebut juga meminimalkan penundaan dalam pemrosesan USRAP serta program kemanusiaan lainnya yang membawa kelompok rentan ke AS, dan bahwa penundaan seperti ini meningkatkan masalah kemanusiaan dan menjadi hambatan bagi kepentingan nasional AS.

Akses ke program kemanusiaan AS merupakan diskresi pemerintah, meski perintah tersebut menekankan bahwa semua yang mendaftar harus diperlakukan dengan hormat dan bermartabat.
Perintah tersebut meminta pengungsi AS dan program bantuan untuk:
- Meningkatkan akses ke program pengungsi bagi mereka yang paling rentan terhadap persekusi, termasuk perempuan dan anak-anak, atau mereka yang berisiko mengalami persekusi dikarenakan identitas gender atau orientasi seksnya.
- Menghubungi semua otoritas yang ada untuk perlindungan kemanusiaan bagi mereka yang tidak memenuhi syarat sebagai pengungsi berdasarkan USRAP.
- Memanfaatkan komunitas dan sponsor pengungsi dari swasta, sambil terus bermitra dengan agen pemukiman kembali.
Selain itu, Presiden Biden meminta penasihat keamanan nasional untuk mempelajari dampak perubahan iklim terhadap upaya migrasi serta mengidentifikasi opsi untuk perlindungan dan pemukiman kembali bagi para individu, serta proposal untuk bagaimana bantuan asing AS mampu memitigasi dampak negatif dari perubahan iklim.
Menlu AS Antony Blinken berkata pada pernyataannya tanggal 4 Februari bahwa perintah Presiden Biden merupakan pesan bahwa semua pengungsi disambut dengan baik di AS. Arahan presiden ini akan memacu inovasi dan memfokuskan kepakaran teknis guna mendeteksi upaya penipuan dengan lebih baik serta menyederhanakan upaya pemrosesan dan pengambilan keputusan, imbuhnya.
“Dalam beberapa bulan dan tahun ke depan, kami akan membangun ulang dan memperluas Program Penerimaan Pengungsi AS serta program kemanusiaan lainnya agar mencerminkan prinsip kami sebagai sebuah bangsa,” terang Blinken. “Saya memiliki visi ambisius yang sama dengan Presiden dalam memulihkan elemen penting dari kepemimpinan AS dalam bidang kemanusiaan secara global saat kaum paling rentan di dunia sangat membutuhkan kami.